
TASIKMALAYA,||KONTENJABAR.COM – Banjarsari, Tasikmalaya para warga yang melayangkan surat tuntutan tertulis kepada Pemerintah Desa Banjarsari,Kecamatan Sukaresik Kabupaten Tasikmalaya akhirnya mengekspresikan kekecewaan mereka melalui aksi pemasangan spanduk protes di beberapa titik strategis desa.06/05/2025
Spanduk yang berisi kalimat sindiran berbunyi, “Kita dituntut harus bayar pajak, eeh… malah dibajak. Woi! Apa enggak bijak!”, terpampang jelas di tiga lokasi utama, yakni:
-Kampung Tanjungsirna
-Kampung Cinusa
-Kampung Sukasari
Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap dugaan ketidaktransparanan pengelolaan pajak desa. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebelumnya masyarakat dari RT 01 dan RT 02 RW 06 telah mengadakan musyawarah terbuka dan menyampaikan surat tuntutan resmi kepada Pemerintah Desa Banjarsari. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan konkret dari pihak desa, sehingga warga merasa perlu menyuarakan pendapatnya secara terbuka.
Menurut salah satu warga, pemasangan spanduk ini dimaksudkan sebagai peringatan moral agar pihak desa segera memberikan klarifikasi serta membuka informasi seluas-luasnya terkait penggunaan dana pajak desa.
“Kami tidak menolak bayar pajak. Tapi kalau uangnya tidak jelas ke mana, dan warga merasa tidak menikmati hasilnya, ya kami berhak bertanya,” ujar seorang tokoh masyarakat setempat.
Spanduk tersebut memuat gambar tokoh lokal serta kalimat bernada satire, yang kini menjadi perbincangan hangat di kalangan warga maupun media sosial lokal dengan tagar #LunasinMavelii dan slogan “Abimah Jalmi Aif”.
Hingga berita ini diturunkan, Pemerintah Desa Banjarsari belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi warga tersebut. Warga berharap pihak berwenang, termasuk Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kecamatan, dapat segera memfasilitasi mediasi dan memberikan penjelasan secara terbuka.
Reporter: DEDEN WAFA