KPK JABAR Harap BPK Tak Hanya Periksa Tapi Juga Beri Penyuluhan ke Pemda.

KAB SUKABUMI,||KONTENJABAR.COM – KE. Suhendi ketua kpk jabar setda kabupaten sukabumi menyangkan banyaknya temuan penyelewengan penggunaan keuangan negara, berdasar hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Apalagi, penyelewengan itu terjadi akibat ketidakpatuhan pejabat terhadap aturan yang berlaku.

Sehingga berpotensi merugikan keuangan negara dalam jumlah yang tidak kecil
E. Suhendi berharap BPK tidak hanya melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan keuangan negara. Tetapi juga melakukan penyuluhan kepada Pemerintah Daerah (Pemda), agar bisa meningkatkan kemampuannya, baik dalam penggunaan maupun sistem pelaporan keuangan negara.

Hal ini ia sampaikan usai mengikuti pertemuan dengan BPK Perwakilan Provinsi jawa Barat (jabar). Pertemuan itu dilaksanakan dalam rangka Kunjungan Kerja Komite pencegahan korupsi Jawa Barat dengan BPK perwakilan Jawa Barat yang berlangsung di Aula BPK Provinsi jawa Barat.

Bacaan Lainnya

Tugas BPK harus ditambahkan, tidak hanya memeriksa, tetapi juga memberikan penyuluhan, agar ke depannya semakin baik dan mempersempit potensi kesalahan. dengan BPK memberi penyuluhan kepada aparat pemerintah agar lebih baik dalam menggunakan dan menyampaikan sistem pelaporan keuangan negara. Karena alasan itu, ungkap E. Suhendi dalam keterangannya,

Penambahan kemampuan dalam hal pemakaian dan pencatatan keuangan negara tersebut, menurut E. Suhendi sangat mendesak. Agar tidak ada lagi kesalahan akibat ketidakpatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Dan bangsa Indonesia tetap memiliki uang yang cukup untuk melakukan pembangunan.

Pascakasus Achsanul Qosasi,
BPK mengalami goncangan yang cukup besar. Kasus itu memang sangat memprihatinkan, tetapi BPK tidak boleh terpuruk, harus segera bangkit. Salah satunya adalah berkontribusi meningkatkan kemampuan pejabat negara,” tambah E. Suhendi.

Baca Juga  Panglima TNI Kumpulkan Para Atase Militer Negara Sahabat, Ada Apa ?

Tim investigasi kpk jabar setda kabupaten Sukabumi mengatakan berdasarkan hasil audit, penyelewengan terhadap keuangan negara sangat memprihatinkan. Sebab, pascacovid-19, penyelewengan keuangan semakin banyak terjadi, baik kualitatif maupun kuantitatifnya.

Bahkan ada dua provinsi yang turun derajat, karena gagal mempertahankan predikat WTP. Ini terjadi karena kepala daerahnya terjerat kasus pidana korupsi.

Tim investigasi kpk Jabar mengakui, pemeriksaan yang dilakukan BPK lebih teliti dan akurat Sehingga temuan yang didapat semakin besar Itu terjadi karena adanya penambahan tenaga auditor di sepanjang tahun 2022 yang mencapai 30 persen.

Editor ; J Hermawan/red

Pos terkait